Kamis, 29 November 2012

PRIORTY ENCODER 8 LINE T0 3LINE MENGGUNAKKAN IC 74148 OUTPUT MENGGUNAKKAN DECODER


LAPORAN AKHIR
PROJECT



PNJ 03
 










JUDUL
PRIORTY ENCODER 8 LINE T0 3LINE MENGGUNAKKAN IC 74148 OUTPUT MENGGUNAKKAN DECODER


Oleh :


NAMA LENGKAP : BUDIANTO
NIM : 3310130001

KELAS / KELOMPOK                                      : TT2C- KEL06
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM     : 29-4-2011






PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DEPOK, 24 MEI 2011



LEMBAR PENILAIAN
PROJECT




No. PROJECT                  : 92
JUDUL                                   : PRIORTY ENCODER 8 LINE T0 3LINE MENGGUNAKKAN IC 74148 OUTPUT MENGGUNAKKAN DECODER
MATA KULIAH                :
SEMESTER                       : 2
TAHUN                             : 2011



NAMA                               : BUDIANTO
NIM                                   :    3310130001
KELAS / KELOMPOK     : TT-2C-6

POINT PENILAIAN

NILAI

KETERANGAN

1.      Perancangan

20%

2.      Praktikum

30%

3.      Laporan

30%

4.      Tepat Waktu

10%

5.      Sangsi Nilai

10%

TOTAL NILAI

100%

Depok, ……………………
Pengajar,


Benny Nixon,ma.ST

NIP.3310130001











PROJECT 92
PRIORTY ENCODER 8 LINE T0 3 LINE MENGGUNAKAN IC 74148
OUTPUT MENGGUNAKAN DECODER BCD TO SEVEN SEGMENT
1.   TUJUAN:
·         Memahami prinsip kerja dari rangkaian Encoder  dan Memahami prinsip kerja dari seven segment Common Anoda.
·         Mempelajari prinsip kerja IC 7447 dan 7448 sebagai decoder BCD  to seven segment.
·         Membedakan  prinsip kerja  rangkaian Encoder dan PriorityEncoder
·         Merancang beberapa jenis rangkaian Encoder
2.   DASAR TEORI
ENCODER
Rangkaian Encoder berfungsi menterjemahkan salah satu inputnya menjadi urutan bit-bit biner. Encoder terdiri dari beberapa input line, hanya salah satudari input-input  tersebut diaktifkan pada waktu tertentu, yang selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit. Gambar 2.1. menunjukkan blok diagaram dari sebuah encoder.


Berdasarkan output dari tabel kebenaran di atas, dibuat rangkaian encoder yang merupakan aplikasi dari gerbang OR, seperti ditunjukkan pada gmbar 2.2.









PRIORITY ENCODER
Priority Encoder adalah rangkaian Encoder yang mempunyai fungsi prioritas. Operasi dari          rangkaian Priority Encoder adalah sebagai berikut : Jika ada dua atau lebih input bernilai “1” pada saat yang sama, maka input yang mempunyai prioritas tertinggi yang akan diambil. Tabel kebenaran Priority Encoder diberikan pada Tabel 1.2. Kondisi ‘x’ adalah kondisi don’t care, yang menyatakan nilai input bisa “1” atau “0”. Input D3 mempunyai prioritas tertinggi, sehingga bila input ini bernilai “1” maka output B dan A  keduanya akan bernilai “1” (11 menyatakan biner dari 3). Input D2 mempunyai prioritas kedua, dengan output B dan A bernilai 10 menyatakn biner 2, dimana input D2=”1” dan D3=”0”. Input D1 adalah prioritas ketiga dengan output B dan A bernilai 01 menyatakan biner 1, dimana input D1=”1”, sedangkan D2=D3=”0”. Prioritas terendah adalah input D0, yang akan memberikan output B dan A =00 ( menyatakan biner 0).

Seven Segment
Seven segment biasanya dugunakan untuk menampilkan data decimal : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Konfigurasi yang ada untuk seven segment adalah common anoda dan common cathode.
    
Gambar 2.1. Seven Segment Common Anoda (CA) dan Common Cathoda (CC)

2.2  Decoder BCD to Seven Segment
Decoder mengambil kode-kode input BCD 4-bit menghasilkan tujuh output (a, b, c, d, e, f, dan g), sehingga kode decimal dapat ditampilkan (Tabel 2.1). IC yang pada umumnya dippergunakan adalah 7447 untuk seven segment common anoda dan IC 7448 untuk seven segment common cathode.




Tabel 2.1. Tabel kebenaran decoder BCD to seven segment
INPUT
OUTPUT
D
C
B
A
a
B
C
d
E
f
G
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1


3.   ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN
No.
Alat-alat dan komponen
Jumlah
1
Seven Segment Common Anoda (CA)
IC 74148 (8 Line to 3 Line Priority Encoders)
1
1
2
Power Supply DC
1
3
Multimeter
1
4
Logic Probe
1
5
Resistor 220 Ω
12
6
LED
5
7
Protoboard
1
8
Kabel-kabel penghubung
Secukupnya












4.   LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
             Langkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut :


4.2. Priority Encoders  IC 74148.
1. Buat rangkaian seperti gambar .
2. berikan logic 0 dan/atau logik 1 pada masing-masing input sesuia tabel 6.2 dan tabel 6.3, Amati LED pada masing-masing output. Catat hasilnya pada tabel 6.2. dan tabel 6.3.

 

















 PERTANYAAN DAN TUGAS
1.    Rancanglah rangkaian Priority Encoder 8 line to 3 line menggunakan IC 74148,output menggunakan decoder BCD  to seven segment
2.    Buatlah kesimpulan dari percobaan ini !

JAWAB  :
1


              D1 D0          00       01     11     10
Text Box: 0 x 0 0 0
01 1 1 1 1
11 1 1 1 1
10 1 1 1 1
 


2. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perconbaan yang telah dilakukan, kami dapat mengetahui prinsip kerja dari rangkaian Encoder dan Priority Encoder .
Kami juga dapat mengetahui fungsi dari  rangkaian Encoder, yaitu sebagai penterjemah salah satu input yang menjadi urutan bit-bit biner.
Input D3 mempunyai prioritas tinggi, apabila diberi input “1” maka output yang keluar akan bernilai “1”. Prioritas terendah ada pada input D0, yang akan memberikan output yang lain “0”, sehingga penyimpulannya jika input yang tinggi diberi nilai “1” akan menghasilkan nilai “1”, dan sebaliknya.


D2D300     01   11     10




  • ANALISA
Analisa yang kami dapatkan berdasarkan hasil pengamatan kami yaitu ,
Pada percobaan Encoder 10 to 4. Pada rangkaian 4.1, hasil  output D dihubungkan dengan IC OR yang terhubung dengan  S9 dan S8, sehingga pada saat D0 berlogik “1”, maka hasil outputnya “0” semua. Ketika D1 yang berlogik “1” output pada A berlogik “1”, dan seterunya. Maka hasil output yang berlogik “0” lebih banyak dari hasil output yang berlogik “1”.
Pada percobaan Priority Encoder 10 to 4, nilai input yang berlogik “0” berurutan. Ketika D0-D9 diberi Logik “1” maka hasil keluarannya adalah “1”, dan seterusnya. Maka hasil output yang berlogik “1”  lebih banyak dibanding yang berlogik “0”.  
Pada percobaan Priority Encoder 8 to 3, pada saat D0-D7 tidak dihubungkan arus, maka hasil keluarannya berlogik “1” , pada saat D0-D7 diberi logik “1” hasil keluarannya “1” tetapi pada EO bernilai “0”. Ketika D7 diberi logik “0” dan kabel lain tidak diberi arus, maka hasil keluarannya  berlogik “0” kecuali EO berlogik “1”, dan seterusnya.
Pada perobaan Priority Encoder 16 to 4 - Aktif Low, hasil yang kami dapat terbalik dengan hasil yang sebenarnya, dikarenakan rangkaian yang dibuat pertama kali mengalami kekeliruan dalam menetapkan kaki – kaki pada IC. Ketika rangkaian kami diubah, maka hasil yang kami dapat adalah, jika semua input  tidak di beri arus (dicabut) dan ketika semua input diberi logik “1” kecuali EI,,maka  output yang keluar berlogik  “1” . pada saat D15 diberi input “0” maka hasil keluarannya “0”, dan seterusnya sampai pada saat D0 diberi “0” maka hasiil keluarannya “1” namun pada PF bernilai “0”. Hampir semua PF pada rangkaian ini bernilai “0”
Pada perobaan Priority Encoder 16 to 4 - Aktif High, hasil yang didapat terbalik dengan Aktif Low. Pada rangkaian ini,  semua PF bernilai “0” kecuali pada saat D0-D15 tidak diberi arus dan ketika diberi logik “1” . Pada saat D15 diberi logik “0” hail keluarannya bernilai “1”, dan setrerunya sampai pada saat D0 diberi logik “0”  keluarannya bernilai “0”

  • KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perconbaan yang telah dilakukan, kami dapat mengetahui prinsip kerja dari rangkaian Encoder dan Priority Encoder .
Kami juga dapat mengetahui fungsi dari  rangkaian Encoder, yaitu sebagai penterjemah salah satu input yang menjadi urutan bit-bit biner.
Input D3 mempunyai prioritas tinggi, apabila diberi input “1” maka output yang keluar akan bernilai “1”. Prioritas terendah ada pada input D0, yang akan memberikan output yang lain “0”, sehingga penyimpulannya jika input yang tinggi diberi nilai “1” akan menghasilkan nilai “1”, dan sebaliknya.


































FORMAT LAPORAN PROJECT
PERCOBAAN LABORATORIUM





COVER
DAFTAR ISI
JUDUL
TUJUAN
DASAR TEORI
PERANCANGAN PROJECT
PERALATAN DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
LANGKAH KERJA
DATA HASIL PENGAMATAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA












 




Laboratorium Elektronika







 

DAFTAR ISI


        DAFTAR ISI                                                                           i
I.       TUJUAN                                                                        1
II.      DASAR TEORI                                                                1
2.1.   ………………                                                          2
2.2.   ………………                                                          2
III.     PERANCANGAN PROJECT                                             
IV.      PERALATAN DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN        
V.       LANGKAH KERJA                                                           
5.1.   ……………………                                                   
5.2.   ……………………                                                   
VI.      DATA HASIL PENGAMATAN                                          
VII.     ANALISA                                                                       
VIII.    KESIMPULAN                                                                
IX.      DAFTAR PUSTAKA                                                        



CATATAN :
·    Ukuran Kertas A4 (297 mm X 210 mm)
·    Margin :
Ø Kiri                                                    :    30 mm
Ø Kanan                                               :    25 mm
Ø Atas                                                   :    30 mm
(Dari atas kertas s/d Batas garis Header)
Ø Bawah                                               :    25 mm
(Dari bawah kertas s/d Batas garis Footer)
Ø Awal isi laporan pada setiap halaman  :         35 mm
·    Daftar isi dibuat jika Jumlah halaman setiap laporan lebih dari 5 (lima) Halaman.
·    Daftar Pustaka minimal 3 (tiga) buku.



Politeknik Negeri Jakarta                                                            1




Politeknik Negeri Jakarta                                                            2




Laboratorium Elektronika




Laboratorium Elektronika



 

I.       TUJUAN
             Tujuan dari percobaan


II.      DASAR TEORI
             Teori-teori yang menunjang dan diperlukan dalam pelaksanaan praktikum dan pembahasan / analisa.


III.     PERANCANGAN PROJECT
Langkah-langkah perancangan menjadi rangkaian projectt lengkap.


IV.      PERALATAN DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
             Daftar peralatan dan komponen yang digunakan untuk pelaksanaan percobaan (Nama Peralatan/Komponen, Merk/Type, Jumlah, Keterangan).


V.       LANGKAH KERJA
             Urutan pelaksanaan percobaan


VI.      DATA HASIL PENGAMATAN
             Data hasil pengukuran dan pengamatan percobaan (Tabel)


VII.     ANALISA DAN PEMBAHASAN
             Analisa dan Pembahasan data hasil pengamatan dani pengukuran terhadap hasil perhitungan.

VIII.    KESIMPULAN
             Kesimpulan dari hasil analisa dan pembahasan.


DAFTAR PUSTAKA





 

DAFTAR PUSTAKA


1.     Judul buku1, Pengarang1, Penerbit1, Tahun
2.     Judul buku2, Pengarang2, Penerbit2, Tahun
3.     Judul buku3, Pengarang3, Penerbit3, Tahun





Politeknik Negeri Jakarta                                                            3




Politeknik Negeri Jakarta                                                            4


PERCOBAAN 14
ASYNCHRONOUS COUNTER

1.        TUJUAN :
·           Mengetahui cara perancangan dan merealisasikan Asynchronous counter (counter tidak sinkron).
·           Dapat merangkai Asynchronous counter dengan menggunakan IC 7476.
·           Membuat rangkaian aplikasi Asynchronous counter.

2.        DASAR TEORI
Counter pada suatu fungsi digital berfungsi untuk mencacah bilangan secara sekuensial. Selain itu counter dipakai juga untuk membagi frekuensi pulsa jam yang diberikan pada counter tersebut. Dilihat cara pemasangan pulsa jamnya Counter terdiri dari :  Synchronous Counter dan Asynchronous Counter.

Asynchronous Counter (counter tidak sinkron)
Pada counter ini pulsa clock diberikan secara seri, dimana setiap flip-flop menunggu pulsa dari flip-flop sebelumnya. Dalam perancangan counter ini digunakan sifat memori dan toggle yang dimiliki flip-flop. Untuk mengontrol tiap-tap flip-flop harus di toggle ditentukan oleh kondisin input sinkronnya ( missal J atau K pada JK FF, atau D pada DFF), setelah syaratnya dipenuhi flip-flop harus dipacu oleh pulsa clock.
Dalam perancangan counter, langkah pertama ditentukan spesifikasi counter yang akan dirancang, seperti modulus, jenis counter, flip-flop yang akan digunakan. Gambar 2.1 menunjukan hasil rancangan asynchronous counter modulus 4.
Rangkaian 2




Gambar 2.1. Rangkaian asynchronous counter modulus 4


3.        ALAT – ALAT YANG DIPERGUNAKAN
No.
Alat-alat dan komponen
Jumlah
1
IC 7400 (Quad 2 input NAND Gate)
IC 7408 (Quad 2 input AND Gate)
IC 7476 (Dual JK FF)
1
1
2
2
Power Supply
1
3
Function Generator
1
4
Logic Probe
1
5
Protoboard
1
6
Resistor 220 Ω
3
7
LED
3
8
Kabel Banana to Banana
4
9
Kabel-kabel penghubung
Secukupnya

4.        LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Langkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut :
1.         Perhatikan kaki IC 7476 pada gambar 4.1, lengkapi tabel 6.1.


logic_7476.gif
 






Gambar 4.1. IC 7476 (Dual JK FF)

2.         Buatlah rangkaian asynchronous counter modulus 8 seperti gambar 4.2.


 







Gambar 4.2. Rangkaian asynchronous counter modulus 8
3.         Hubungkan input Clock 1 ke function generator, amati keluaran setiap JK-FF catat hasilnya pada tabel 6.2
4.         Buatlah rangkaian self stoping counter pada angka 6 seperti pada Gambar 4.3, kemudian berikan catu daya 5 Vdc, amati keluaran setiap JK-FF, catat hasilnya pada tabel 6.3.


 







Gambar 4.3. Rangkaian Self Stoping Counter pada angka 6.

5.         Rancanglah counter modulus 6, berikan catu daya 5 Vdc, amati keluaran setiap JK-FF catat hasilnya pada Tabel 6.4.

5.        PERTANYAAN DAN TUGAS
1.      Berapakah jumlah flip-flop pada IC 7476, dan sebutkan pin IC untuk masing-masing flip-flop !
2.      Untuk membangun Counter Asinkron modulus 8 berapa jumlah IC yang digunakan. Jelaskan jawaban saudara !
3.      Tulislah hitungan yang ditampilkan dalam decimal, kemudian apa yang dimaksud dengan modulus 8 ?
4.      Perhatikan perubahan peragaan Q0, Q1, dan Q2. Berikanlah alasan kenapa perubahannya seperti tersebut !
5.      Pada hitungan decimal berapakah counter berhenti menghitung ? Kenapa hal itu tersebut bisa terjadi !
6.      Pada angka berapa counter mengalami Recycle ? Jelaskanlah kenapa hal tersebut bisa terjadi !
7.      Buatlah kesimpulan dari percobaan ini !

DATA HASIL PERCOBAAN


No. Percobaan
Judul
Mata Kuliah
Kelas / Kelompok
Tahun Akademik

: 14
: ASYNCHRONOUS COUNTER
: Laboratorium Digital
: ………………………………
: ………………………………

Pelaksanaan Praktikum
Penyerahan Laporan
Nama Praktikan
Nama Rekan Kerja

:  …………………………
:  …………………………
:  …………………………
: 1. ………………………
  2. ………………………


Tabel 6.1. Identifikasi Kaki IC 7476 D-FF
No
INPUT
OUTPUT
PRE
CLR
Clock
J
K
Q
1







2








Tabel 6.2. Asynchronous Counter Modulus 8
No
INPUT
OUTPUT
CLOCK
Q2
Q1
Q0
0



1



2



3



4



5



6



7



8



9




Tabel 6.3. Self Stoping Counter pada Angka 6
No
INPUT
OUTPUT
CLOCK
Q2
Q1
Q0
0



1



2



3



4



5



6



7




Tabel 6.4. Asynchronous Counter Modulus 6
No
INPUT
OUTPUT
CLOCK
Q2
Q1
Q0
0
X


1
X


2
X


3
0


4
1


5
0


6
1


7
1